Berikut adalah RAHASIA Strategi Trading Forex berdasarkan Trend dan Level Entry - Exit yang WAJIB anda ketahui dan pahami jika tidak ingin tersesat di belantara candle sticks.


Banyak yang mengatakan bahwa "kebenaran itu relatif". Sesuatu yang benar bagi satu orang, bisa jadi salah bagi orang lain, dan demikian pula sebaliknya. Tetapi tahukah Anda, bahwa hal yang sama berlaku juga dalam forex!?


RAHASIA Strategi Trading Forex berdasarkan Trend dan Level Entry - Exit

Kebanyakan orang berpendapat bahwa dalam kondisi pasar tertentu, trader hanya akan profit bila membuka posisi "sell" saja atau "buy" saja.

Demikian pula, seringkali trader berdebat, apakah teknikal lebih baik, ataukah fundamental lebih unggul. Padahal, keputusan yang benar dalam trading forex tidak harus salah satu "sell" saja atau "buy" saja. Teknik analisa untuk mencapai keputusan yang menghasilkan profit pun tidak hanya satu.

  • Meraih Untung Dengan Long Dan Short

Dalam newsletter-nya akhir pekan lalu, analis forex Boris Schlossberg menuturkan bagaimana ia dan kawannya yang juga salah satu trader di DailyFX, Jamie Saettele, mengambil posisi berbeda pasca pengumuman ECB yang menggemparkan pasar.

Saettele dikatakan bertrading hanya dengan menganalisa pola-pola Elliott Wave, sementara Schlossberg terkenal sebagai analis fundamental yang handal dan banyak dilansir media internasional seperti CNBC, Bloomberg, dan Reuters.

Pasca pengumuman ECB bulan November 2014 tersebut, Saettele membuka posisi "long" pada pair EURUSD, sedangkan Schlossberg melakukan "short" di pair yang sama. Sebagaimana bisa dilihat dalam screenshot yang mereka bagi di twitter berikut ini, keduanya sama-sama bisa mengantongi profit.






Bagaimana bisa? Menurut Schlossberg, kuncinya ada pada level entry dan exit. Baik Ia maupun Saettele berfokus pada level entry dan exit kunci berdasarkan analisa mereka masing-masing.


Pentingnya Level Entry Dan Exit dalam Trading Forex


Trader forex, khususnya pemula, sering salah paham. Mereka menganggap bahwa trading adalah tentang bagaimana menebak arah pergerakan harga selanjutnya. Padahal, sekedar mengetahui harga akan bullish atau bearish saja tidak cukup.  

Mari umpamakan, si fulan memprediksi EUR/USD akan bergerak bearish karena secara fundamental, Dolar AS akan menguat. Karena itu, si fulan melakukan "sell" pada 1.248 dengan harapan EUR/USD akan bergerak kebawah.

Tetapi, setelah itu EUR/USD malah bergerak naik hingga 1.257. Si fulan mengalami loss karena titik stop loss atau margin call-nya tersentuh. Tetapi justru setelah mencapai 1.257 itu lah EUR/USD bergerak kembali kebawah. Sesuai prediksi si fulan, EUR/USD memang bearish, terus merosot hingga 1.236, namun kejadian itu hanya berlangsung setelah EUR/USD naik dulu dan ia mengalami kerugian.

Dari contoh tersebut bisa kita simpulkan, sekedar mampu memprediksi arah pergerakan harga saja tidak cukup.

Tanpa strategi entry yang tepat, seorang trader bisa jadi membuka posisi secara prematur, dan akhirnya bukannya meraih profit malah menuai loss.

Tanpa strategi exit yang tepat juga, seorang trader rentan menyesal karena profit yang didapat tidak maksimal, atau membiarkan posisi floating kelamaan. Oleh karena itu, penting bagi seorang trader untuk mengetahui titik-titik entry dan exit yang tepat.

Level entry dan exit perlu direncanakan sebelum membuka posisi trading. Bersama dengan perencanaan tersebut, Anda juga perlu membuat rencana cadangan; apa yang akan dilakukan jika begini, dan apa yang akan dilakukan jika begitu.

Skenario kejadian yang berbeda menuntut tindak lanjut yang berbeda. Misalnya, jika level sekian tertembus, lalu apakah Anda akan stop loss, menjalankan trailing stop, atau malah membuka posisi lagi (averaging).


Menentukan level entry dan exit


Ada berbagai teknik yang bisa dimanfaatkan untuk menentukan level entry dan exit, baik itu secara teknikal maupun fundamental. Secara teknikal, pivot point, fibonacci, dan lain-lain, merupakan beberapa indikator yang banyak digunakan.

Seorang trader berbasis fundamental pun bisa menetapkan level kunci baik secara psikologis ataupun dengan bantuan indikator tertentu untuk menentukan pada support dan resisten berapa ia mengharapkan harga akan berbalik.

Schlossberg dan Saettele telah membuktikan bahwa tak peduli bagaimana cara Anda menganalisa harga, baik teknikal maupun fundamental, Anda tetap bisa profit asalkan bisa entry dan exit di saat yang tepat.

Trader forex bisa memperoleh keuntungan baik dari kenaikan harga maupun penurunan harga, tetapi hal itu akan bergantung pada kemampuan trader dalam mendeteksi level entry dan exit, bukan semata soal mengetahui ke arah mana suatu pair akan bergerak atau apakah harga sedang bullish atau bearish. Ini adalah pesan yang perlu diperhatikan baik-baik jika Anda ingin sukses dalam bertrading.

Demikianlah RAHASIA Strategi Trading Forex berdasarkan Trend dan Level Entry - Exit yang semoga bermanfaat untuk kita semua.