Inilah Panduan Memilih Broker Terbaik Terpercaya Untuk Robot Trading atau EA yang perlu Anda kuasai agar tidak mengalami  kekecewaan dalam menggunakan jasa broker untuk robot trading Anda.



Robot trading alias EA ini sekarang sangat populer di kalangan trader pemula di Indonesia dan mungkinAnda juga sedang memcobamenjajal keberuntungan dengan perangkat lunak ini.


Expert Advisor (EA) atau robot trading forex adalah software add-on yang memungkinkan proses trading dan analisa di platform trading MT4 secara otomatis.

Dengan EA, kita bisa menangkap setiap peluang trading yang muncul 24 jam dalam sehari, bahkan meskipun tidak sedang berada di depan komputer. Namun, memilih EA itu gampang-gampang susah, khususnya dalam memilih broker yang cocok untuk EA.


Kadangkala EA kelihatan bagus, tetapi setelah telanjur dibeli dan dipasang ternyata tidak cocok dengan broker kita.

Ada juga kejadian di mana EA sudah berjalan beberapa lama, ternyata ketika akan profit akan diambil malah dilarang broker karena disebut menggunakan strategi arbitrase yang dilarang. Untuk menghindari hal-hal seperti itu, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:


Cara Memilih Broker Terbaik Untuk Robot Trading atau EA


Pada kesempatan ini mari  kita membahas Cara Memilih Broker Terbaik Untuk Robot Trading atau EA agar EA kita bisa berjalan maksimal dan menguntungkan.


  • 1. Mengetahui Strategi Yang Digunakan EA

Boleh jadi EA diperoleh gratisan, boleh jadi juga membeli sendiri, atau malah membuat sendiri.

Apapun itu, langkah pertama dalam memilih broker yang cocok untuk EA Anda adalah dengan mengetahui strategi apa yang digunakan oleh robot, dan apakah kondisi trading di broker Anda memungkinkan untuk EA dijalankan.

Ada beberapa strategi yang populer digunakan dalam robot trading forex, diantaranya:


Indikator Teknikal

EA pengguna indikator teknikal menggunakan pola-pola chart atau indikator teknikal untuk open dan close posisi. Beberapa indikator populer untuk dibuat EA diantaranya: Moving Average, MACD, Momentum, Candlestick, Stochastic, dll.

Kalau EA Anda menggunakan indikator teknikal, maka yang perlu dicermati adalah interval waktu: apakah indikator diaplikasikan di jangka pendek (chart M1, M5), menengah (M15, M30, H1), atau jangka panjang (H4, D1, W1, MN).

Semakin kecil chart-nya, maka butuh broker dengan akurasi makin tinggi. Namun Secara umum, broker biasanya mengizinkan strategi ini karena volume trading harian hanya medium.


Arbitrase

Arbitrase boleh dibilang salah satu strategi EA paling kompleks karena banyak broker tidak secara terbuka melarang arbitrase, tetapi hanya menyebutkannya dalam tulisan lembut-lembut di Terms and Conditions yang belum tentu dibaca trader saat mendaftar. Akibatnya, banyak trader tidak sadar ketika dirinya melanggar.

Apa itu Arbitrase? Secara sederhana, EA pengguna strategi arbitrase menggunakan 2 broker (atau lebih) untuk open buy dan sell pada pair Currency yang sama dan berupaya mendapatkan keuntungan dari selisih kuotasi antara kedua broker.

Kalau EA menggunakan Arbitrase, maka Anda perlu memilih broker yang mengizinkan strategi ini, sekaligus membolehkan high volume trading.


Scalping

Tak jauh berbeda dengan trading ala scalping umumnya, EA pengguna strategi scalping juga akan membuka-tutup belasan hingga ratusan posisi trading dalam sehari guna menangkap profit dari pergerakan-pergerakan kecil pada pair-pair Currency.

Perlu broker yang mengizinkan High Volume Trading dan Fast Term Trading Strategy. Hindari broker yang mempersyaratkan waktu cukup lama sebelum posisi open boleh di-close.


Hedging/Grid

Robot trading forex yang menggunakan Hedging berupaya mendapatkan profit dengan menempatkan order buy dan sell secara strategis pada interval tertentu di atas dan di bawah level harga tertentu.

Order-order tersebut biasanya ditempatkan dengan jarak 10 atau 15 pip, sehingga menciptakan sebuah grid. Grid-nya tidak masalah, tetapi yang perlu diperhatikan disini: tak semua broker membolehkan hedging.


Dollar Cost Averaging/Martingale

Strategi investasi Averaging/Martingale pada dasarnya menaikkan jumlah lot pada open posisi kedua jika open posisi pertama loss. Jika dipakai manusia biasa, strategi ini high risk, dan bila dipakai robot trading forex maka akan lebih high risk lagi.

Namun, Expert Advisor pengguna strategi ini biasanya boleh dipakai di broker mana saja karena dapat dijalankan medium maupun long term, dengan volume trading medium maupun high, tergantung setting money management-nya.


  • 2. Kecepatan Eksekusi Broker

Setelah mengetahui strategi EA, langkah berikutnya adalah menyelidiki broker. Seberapa cepat broker menerima dan mengeksekusi order? Apakah broker menyediakan VPS sendiri, ataukah Anda harus menyewa VPS dari luar?

 Perhatikan bahwa makin lama suatu order dikonfirmasi, maka makin besar kemungkinannya sasaran target harga luput didapat, apalagi jika EA menggunakan strategi Scalping.


  • 3. Last Look/No Last Look

"Last Look" artinya broker punya hak untuk menolak suatu order dalam jangka waktu tertentu, sedangkan No Last Look berarti broker akan menghormati kuotasi harga berapapun yang muncul, meskipun nantinya terjadi slippage.

Aturan ini biasanya tidak disebarluaskan dalam promosi broker, jadi cermati Terms and Conditions.


  • 4. Broker DD/STP/ECN

Broker DD, yang terkenal di Indonesia dengan istilah bandar, akan "mengeksekusi trading di meja-nya sendiri", sedangkan broker STP/ECN akan mentransfer order langsung ke penyedia likuiditas atau bank afiliasinya.

Mengingat Anda tidak akan memelototi EA 24 jam sehari, maka penting untuk tahu siapa yang ada di seberang meja sana dan apakah mereka bisa dipercaya.


  • 5. Lakukan Backtest EA

Jangan pernah menggunakan robot trading forex tanpa melakukan backtest. Demikian pula dalam memilih broker yang cocok untuk EA, perlu backtest dengan data historis pada broker tersebut.

Penting untuk memastikan bahwa performa EA kelak akan mulus berjalan di kondisi likuiditas yang sama. Jika belum tahu bagaimana cara melakukan backtest EA, artikel berikut ini bisa membantu Anda.


  • 6. Leverage

Tak ada aturan baku tentang leverage, tetapi jelas bahwa leverage akan menentukan mulus atau tidaknya EA berjalan.

Jika robot trading forex yang Anda beli menunjukkan sampel performa trading bagus dengan modal 10,000 USD dan broker dengan leverage hingga 1:500, tetapi Anda mencoba menggunakannya di broker dengan leverage maksimal 1:200, maka besar kemungkinan money management-nya tidak akan cocok. Si pembuat EA bisa profit, tapi Anda loss.


  • 7. Spread/Commission Fee

Meneliti besaran spread dan komisi trading ini vital. Khususnya spread, karena merupakan selisih antara harga bid dan offer di suatu broker.

Jika biaya-biaya trading terlalu tinggi, maka bisa memutar balik hasil trading EA, biarpun sebelumnya sukses di backtesting.

--------------------------

Ketujuh faktor di atas merupakan beberapa panduan pokok, tetapi bisa berkembang lebih banyak lagi mengikuti kemajuan teknologi.

Akhir kata, membeli atau membuat Expert Advisor hanyalah langkah pertama dalam menjalankan sistem trading otomatis dengan robot trading forex. Memilih broker yang cocok untuk EA tersebut bisa jadi sama pentingnya guna memastikan profit di masa depan.

Saya rasa sudah cukup lengkap pembahasan Panduan Memilih Broker Terbaik Terpercaya Untuk Robot Trading atau EA ini. Semoga apa yang saya sajikan ini  bermanfaat untuk kita semua.